sumber : Investor Daily
JAKARTA - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) akan membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan Foxconn Technology Group, produsen telepon seluler (ponsel) terbesar dunia yang berbasis di Taiwan. Pembentukan JV merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) yang diteken kedua perusahaan.
"Porsi saham perseroan dan Foxconn dalam JV belum ditentukan. Yang pasti, kami akan menjadi minoritas, karena Foxconn sangat kompeten dalam industri manufaktur produk teknologi informasi (TI)," ujar Direktur Utama Erajaya Budiarto Halim di Jakarta, Kamis (30/5).
Budiarto enggan membahas lebih jauh detail JV itu, termasuk modal disetor, nilai investasi yang akan digelontorkan, waktu pembentukannya, dan produk yang dihasilkan.
Alasannya, perseroan terikat nondisclosure agreement (NDA) dengan Foxconn. Perseroan bisa dikenai denda jika memberikan informasi yang belum final.
Menurut dia, perseroan telah membentuk tim khusus untuk menindaklanjuti kerja sama dengan Foxconn. Perseroan akan menyampaikan informasi ke publik begitu ada perkembangan terbaru.
Dia menyatakan, perseroan mendukung rencana pemerintah membangun industri smartphone nasional.
Sebab, hal itu akan menciptakan lapangan kerja baru, transfer teknologi, dan memangkas impor.
Atas dasar itu, perseroan menerima tawaran kerja sama dengan Foxconn.
"Visi jangka panjang kami adalah memiliki pabrik smartphone. Ini sejalan dengan kerja sama perseroan dengan Foxconn," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengungkapkan, Foxconn segera mengumumkan rencana investasinya di Indonesia. Foxconn akan bermitra dengan Agung Sedayu Group, perusahaan terafiliasi Erajaya yang dimiliki pengusaha Sugiyanto Kusuma.
"Mereka akan membuat manufakturnya. Mitranya yang di sini itu sudah memiliki jaringan distribusi. Dia juga akan menyiapkan tanahnya," ujar Hidayat.
Dia menjelaskan, Foxconn dan pemilik Agung Sedayu sudah menandatangani MoU. "Mungkin 1-2 bulan ini mereka akan rilis kerja sama itu," kata Hidayat.
Rencana investasi Foxconn mencuat sejak 2012. Dengan menggandeng Foxconn, Indonesia akan memiliki kawasan industri TI seperti Lembah Silikon (Silicon Valley), julukan daerah sebelah selatan California, Amerika Serikat (AS). Lembah Silikon saat ini menjadi basis perusahaan komputer dan semikonduktor multinasional, seperti Apple, Google,
Intel, dan Yahoo.
Foxcon kabarnya akan menggelontorkan dana berkisar US$ 8-10 miliar untuk membangun fasilitas produksi di Indonesia di atas lahan sebesar 500 hektare (ha).
Dongkrak Pendapatan
Sementara itu, kerja sama dengan Foxconn dinilai bakal menguntungkan Erajaya, yang merupakan distributor ponsel terbesar di Tanah Air.
"Kerja sama tersebut berpotensi mendongkrak pendapatan Erajaya, karena nilai impor ponsel Indonesia mencapai US$ 2,5 miliar per tahun," ungkap analis Mandiri Sekuritas Adrian Joezer dalam risetnya, baru-baru ini.
Mandiri Sekuritas memproyeksikan pendapatan Erajaya tahun ini mencapai Rp 16,49 triliun, meningkat 28% dibandingkan realisasi tahun lalu Rp 12,88 triliun. Laba bersih diharapkan melonjak 46% menjadi Rp 632 miliar dari Rp 433 miliar.
Mandiri Sekuritas merekomendasikan beli saham ERAA dengan target harga Rp 3.875. Target tersebut mencerminkan estimasi PE tahun ini sekitar 17,8 kali. Pada perdagangan kemarin, saham ERAA turun Rp 100 ke level Rp 3.325.
Di sisi lain, Erajaya akan membagikan dividen tunai Rp 174 miliar atau Rp 60 per saham untuk tahun buku 2012. Jumlah itu mencapai 40% dari laba bersih tahun lalu Rp 432,9 miliar.
Dividen akan dibagikan bagi pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) per 28 Juni 2013.
Sisa laba bersih Rp 257,9 miliar dibukukan sebagai laba ditahan, sedangkan Rp 1 miliar sebagai dana cadangan wajib. Rencana penggunaan laba bersih tahun lalu sudah disetujui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Erajaya.
Copyright © 2016 All rights Reserved | Template by Tim Pengelola Website Kemenperin