SURAKARTA -- PT Solo Manufaktur Kreasi berencana menggaet dua pabrikan Cina, Chery Automobile Co dan Guangdong Foday Automobile Co, untuk mengembangkan produksi mobil Esemka dalam skala besar. Menurut Direktur Solo Manufaktur, Sulistyo Rabono, proses produksi massal membutuhkan bantuan dari pabrikan besar.
"Terutama untuk desain model dan riset pasar," kata dia di kantornya kemarin.
Sulistyo mengatakan, Chery dan Foday akan bertindak sebagai pembimbing untuk Esemka. Kerja sama tersebut sekaligus menjembatani proses alih teknologi dari produsen besar di Cina ke Indonesia. "Dua produsen itu memiliki produk yang berkualitas dan sebagian sudah dipasarkan di Indonesia," ujarnya.
Menurut Sulistyo, Solo Manufaktur belum bisa membuat semua suku cadang sendiri. Dengan alih teknologi dari Cina, diharapkan dalam jangka waktu tertentu semua komponen bisa dibuat oleh pabrikan di Indonesia. "Terutama industri skala kecil dan menengah," ucapnya.
Bulan lalu, Kementerian Perhubungan mengeluarkan sertifikat registrasi uji tipe untuk Esemka. Kementerian menerbitkan dua sertifikat, yakni untuk varian mobil angkut barang Esemka Bima 4 x 2 transmisi manual dan mobil penumpang Esemka Rajawali.
Dengan sertifikat tersebut, Esemka tinggal menunggu terbitnya tanda pendaftaran tipe produksi dari Kementerian Perindustrian sebelum memulai pabrikasi. PT Solo Manufaktur Kreasi hingga kini sudah mengantongi 2.000 pemesan Esemka Rajawali dan Bima.
Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, mengatakan bahwa produksi massal Esemka bisa segera dimulai karena mobil ini sudah memiliki nomor induk kendaraan.
sumber : Koran Tempo
Share:Copyright © 2016 All rights Reserved | Template by Tim Pengelola Website Kemenperin