Sumber: Investor Daily (06/06/2018)
JAKARTA – Industri elektronika meningkatkan penelitian dan pengembangan serta penguatan desain dalam upaya menciptakan inovasi teknologi dan produk. Apalagi, industri elektronika merupakan salah satu dari lima sektor yang akanmenjadi percontohan dalam penerapan industri 4.0.
“Di Indonesia, industri elektronika mempekerjakan banyak tenaga kerja, Polytron adalah salah satu produsen elektronika yang menjadi pionir, karena sudah punya fasilitasresearch and development serta design (R&DD),” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto ketika mengunjungi pabrik PT Hartono Istana Teknologi di Kudus, Jawa Tengah, seperti dilansir dalam siaran pers Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Selasa (5/6).
Airlangga mengatakan, perkembangan teknologi yang cepat untuk industri sifatnya tidak distruktif, melainkan bertransformasi mengikuti tren terkini. Banyak produk elektronik yang sudah hilang dari pasar, karena diganti dengan produk lain.
“Kemenperin terus memacu daya saing industri elektronika nasional agar mampu menghasilkan produk bernilai tambah tinggi. Mereka bisa mendorong kegiatan inovasi lanjutan dan mempercepat transfer teknologi,” terang Airlangga.
Menperin menyampaikan, pemerintah sedang menyiapkan insentif fiskal yang disebut super deductible tax atau pengurangan pajak di atas 100%.
Selain guna mendorong agar terlibat dalam program pendidikan vokasi, insentif ini dapat dimanfaatkan bagi perusahaan yang berkomitmen melakukan riset untuk inovasi. “Jadi, inovasi menjadi dasar kekuatan industri untuk berkompetisi di era persaingan yang semakin ketat,” tegasnya.
Airlangga menilai, perkembangan industri elektronika masih prospektif karena terlibat dalam rantai pasok komponen untuk sektor lainnya seperti industri otomotif. Bahkan, industri elektronika juga berperan pentingmengoptimalkan terhadap penyerapan bahan baku lokal. Upaya ini dinilai dapat mendorong penguatan nilai rupiah.
“Apalagi, industri otomotif kita sedang tumbuh dan Indonesia tengah mengembangkan sarana transportasi massal yang bisa membuka peluang lebih besar bagi bisnis produk elektronika di dalam negeri,” tutur dia.
CEO PT Hartono Istana Teknologi, Hariono mengungkapkan, perusahaan telah mengekspor produk elektronika ke 52 negara. Sementara itu, untuk pemasaran di domestik, Polytron memiliki 2.500 diler yang tersebar di seluruh Indonesia.
Meski penjualan 95% masih domestik, perusahaan mengekspor ke Thailand, Myanmar, Bangladesh, Spanyol, Arab Saudi, Srilanka dan Filipina. Hingga 2016, PT Hartono Istana Teknologi cukup mendominasi pasar nasional untuk produk speaker dan televisi tabung dengan market sharemasing-masing sebesar 72% dan 66%. (ajg)
Copyright © 2016 All rights Reserved | Template by Tim Pengelola Website Kemenperin