JAKARTA – Pemerintah memberikan fasilitas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) kepada empat sektor industri baru, yakni industri pembuatan lead ingot, telepon seluler, kacamata, dan kacang almond.

Pemberian insentif fiskal tersebut diharapkan dapat memacu produktivitas dan daya saing industri, terlebih bagi yang akan melakukan investasi baru maupun perluasan usaha atau ekspansi.

“Hingga saat ini, jumlah sektor industri yang telah memanfaatkan fasilitas BMDTP sebanyak 41 sektor industri yang terdiri dari 217 perusahaan. Stimulus fiskal berupa pemberian fasilitas BMDTP ini telah dilakukan oleh oleh pemerintah sejak tahun 2008,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ngakan Timur Antara di Jakarta, Kamis (17/5).

Menurut Ngakan, sektor industri yang diusulkan untuk mendapatkan fasilitas BMDTP setiap tahunnya sangat beragam, dan didasarkan pada kebijakan pengembangan industri nasional melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.14 tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035.

“Fasilitas ini diberikan kepada sektor industri untuk mengoptimalkan nilai tambah industri di dalam negeri serta meningkatkan daya saing industri nasional dan nilai strategis dari kegiatan usaha tertentu,” ujar dia.

Pada Februari 2018, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 tahun 2018 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) Sektor Industri Tertentu Tahun Anggaran 2018.

Adanya fasilitas ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh industri, sehingga mampu menyerap tenaga kerja domestik, menciptakan iklimusaha yang kondusif dengan mengurangi beban ataucost beamasuk untuk bahan baku, bahan penolong, serta komponen yang diperlukan bagi industri. (ajg)