Sumber : Pikiran Rakyat (06/11/2017)
BANDUNG, (PR).- Setelah tertekan sepanjang triwulan sebelumnya, kinerja Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Jawa Barat pada , triwulan III-2017 mulai membaik. Kondisi tersebut tecermin dari pertumbuhan produksi IBS yang naik 0,60 persen dari triwulan II-2017.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar Dody Herlando memaparkan, pertumbuhan produksi IBS pada triwulan ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang tumbuh melambat sebesar 0,15 persen.
Dari lima belas kode Klasifikasi Baku Lapangan usaha Indonesia (KLBI), tercatat lima industri mengalami pertumbuhan tertinggi. Secara berurutan adalah industri peralatan listrik (KBLI = 27) naik 2,98 persen, industri barang galian bukan logam (KBLI = 23) naik 2,01 persen. Disusul industri logam dasar (KBLI = 24) naik 1,88 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI = 20) naik 1,66 persen, serta industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (KBLI = 25) naik 1,66 persen.
"Pertumbuhan produksi IBS Jabar tersebut dari tahun ke tahun triwulan III tahun 2017 (y-to-y) naik sebesar 1,39 persen," katanya di Bandung, baru-baru ini.
Sementara itu, lima kode KBLI yang mengalami penurunan terbesar pada triwulan III 2017 adalah industri percetakan dan reproduksi media rekaman (KBLI = 18) turun 2,01 persen, industri komputer, barang elektronik dan optik (KBLI = 26) turun 1,62 persen, industri tekstil (KBLI = 13) turun 0,84 persen.
Kemudian, industri kertas dan barang dari kertas (KBLI = 17) turun 0,51 persen, industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI = 16) turun 0,14 persen.
Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi IBS secara nasional, Dody mengungkapkan, kinerja IBS Jabar sejalan. Tercatat di tingkat nasional IBS tumbuh 2,27 persen dari triwulan II-2017.
Jika kinerja IBS Jabar yang mulai membaik, menurut Dody, kondisi berbeda justru dicatatkan industri mikro dan kecil (IMK). Pertumbuhan produksi IMK Jabar pada triwulan III-2017 justru turun 0,76 persen dibandingkan triwulan sebelumnya. Padahal, pada triwulan II-2017 kinerja IMK membukukan kenaikan 3,73 persen dari triwulan I-2017.
Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,97 persen. (Yulistyne Kasumaningrum)
Copyright © 2016 All rights Reserved | Template by Tim Pengelola Website Kemenperin