BERITA INDUSTRI

Industri Terus Didorong agar Masuk Kawasan


Selasa, 25 April 2017

Sumber : Kompas (25/04/2017)

JAKARTA, KOMPAS — Target memindahkan 40 persen industri besar dan sedang hingga tahun 2019 sulit dicapai karena situasi ekonomi yang belum pulih. Namun, tetap ada faktor pendukung yang harus dicermati untuk mengejar pencapaian target tersebut.

Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia Sanny Iskandar ketika dimintai tanggapan, Senin (24/4), mengatakan, kondisinya cukup berat karena situasi perekonomian yang belum pulih. Selain itu, beberapa negara melakukan kebijakan memproteksi perdagangannya.

Menurut Sanny, ada beberapa faktor yang bisa mendorong industri masuk ke dalam kawasan industri. Faktor pendorong dimaksud terutama penyesuaian rencana tata ruang dan wilayah (RTRW).

“Apabila suatu wilayah sudah ditetapkan RTRW-nya bukan untuk industri, industri di wilayah tersebut harus merelokasikan pabriknya ke dalam kawasan industri,” kata Sanny.

Faktor ketersediaan kapling industri di dalam kawasan industri juga berperan. Hal tersebut mengingat pembebasan lahan yang rumit dan mahal.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang diolah Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian (2016), ada 23.122 industri besar dan sedang (IBS) di Indonesia. Sebanyak 5.825 IBS (25,19 persen) ada di dalam kawasan industri dan 17.297 IBS (74,81 persen) di luar kawasan industri.

Pada 2019 ditargetkan ada 32.122 IBS dengan 13.025 industri di antaranya (40,55 persen) berada dalam kawasan industri. Adapun 19.097 IBS lainnya (59,45 persen) di luar kawasan industri.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Imam Haryono pekan lalu mengatakan, target mendorong 40 persen IBS masuk ke kawasan industri tersebut masih mungkin dicapai pada 2019. “Ini dengan asumsi 80 persen dari 9.000 IBS yang ditargetkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 masuk ke dalam kawasan industri,” ujar Imam. (CAS)

Share:

Twitter