Sumber : Koran Sindo (07/03/2017)
JAKARTA - Indonesia membuka peluang kerja sama di sektor industri dengan anggota Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (Indian Ocean Rim Association/IORA).
Sektor-sektor potensi yang ditawarkan antara lain industri perkapalan dan peralatannya, pengolahan basil laut, komponen automotif, petrokimia dan gasifikasi batu bara, serta produk hilir agro.
Kami tengah rnemacu investasi industri tersebut karena termasuk sektor padat karya berorientasi ekspor dan substitusi impor. Peningkatan akses pasar dengan negara-negara anggota IORA, yang mayoritas merupakan pasar non-tradisional, dapat dilakukan melalui kerangka kerja sama bilateral supply chain," ucap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangan tertulis kemarin.
Airlangga melanjutkan, upaya yang juga perlu dilakukan adalah menginisiasi pelaksanaan business matching dengan negara-negara IORA serta mengoptimalkan peran Kedutaan Besar Republik Indonesia dalam mempromosikan kemampuan industri dalam negeri dan potensi pasar bagi duabelahpjhak. "Peningkatan kerja sama seperti pelatihan dalam membangun kapasitas industri telah dilakukan dengan Mozambik dan Seychelles di sektor industri kecil dan menengah," ungkap dia.
Dari sisi kepentingan ekonomi, menurut Airlangga, negara-negara di sekitar Samudera Hindia memiliki potensi ekonomi yang sangat prospektif. Potensi tersebut antara lain pasar yang besar dengan jumlah penduduk sebanyak 2,7 miliar orang, sekitar 70% perdagangan dunia melewati kawasan ini, serta menyimpan sekitar 55% cadangan minyak dunia dan 40% cadangan gas dunia. Selain itu, negara-negara di wilayah itu juga memproduksi sekitar 1/3 produksi tuna dunia dan menyimpan berbagai cadangan mineral yangbernilai ekonomi tinggi.
"Dengan berbagai potensi tersebut, salahsatulangkahyang perlu dijalankan Indonesia adalah pembangunan infrastruktur dan konektivitas maritim, termasuk dalam pengembangan industri perkapalan dan maritim," jelas Airlangga.
Airlangga menuturkan, Indonesia tengah berupaya menjadi negara yang berpengaruh baik secara ekonomi maupun politik di antara dua samudera yakni Samudera Hindia dan Pasifik. Apalagi dengan ada kebijakan mewujudkan visi sebagai Poros Maritim Dunia.
IORA merupakan forum kerja sama antamegara terbesar di Samudera Hindia yang berdiri padal997.IORAberanggotakan 21 negara, yaitu Australia, Afrika Selatan, Bangladesh, Komoro, India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagaskar, Malaysia, Mauritius, Mozambik, Oman, Seychelles, Singapura, Somalia, Sri Lanka, Tanzania, Thailand, Uni EmiratArab,danYaman.Adapun tujuh negara mitra dialognya adalah Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Mesir, China, dan Prancis.
Empat negara anggota IORA (Afrika Selatan, Australia, India, dan Indonesia) serta enam negara mitra IORA (AS, RRT, Jerman, Inggris, Jepang dan Prancis) merupakan anggota G-20. Hal ini membuktikan betapa strategisnya peran IORA dalam perekonomian dunia.
Penyelenggaraan IORA Summit 2017 salah satu gagasan dan prakarsa strategis Indonesia sebagai ketua IORA periode2015-2017.Temayang diusung Indonesia adalah "Strengthening Maritime Cooperation for a Peaceful, Stable and Prosperous Indian Ocean".
Tahun lalu nilai total perdagangan Indonesia dengan negara-negara IORA sebesar USD82,57 miliar. Sedangkan perdagangan intraregionallORA pada 2015 mencapai USD777 miliar atau naik 300% dibandingkan pada 1994 sebesar USD233 miliar. Tidak hanya itu, IORA juga menyumbang surplus bagi perdagangan Indonesia.
Sementaraitu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani dalam forum bisnis tersebut mengatakan, potensi luar biasa yang dimiliki kawasan IORA baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, merupakan aset penting yang dapat digunakan untuk meraih kemajuan bersama.
"Saya yakin kerja sama antara negara-negara anggota maupun sektor swasta di IORA tak hanya saling menguntungkan, namun juga mendukung dan memberi dampak positif bagi hubungan dan bilateral, subregional, serta kerja sama ekonomi regional," tutur dia.
oktiani endar wati/ inda susanti
Copyright © 2016 All rights Reserved | Template by Tim Pengelola Website Kemenperin